Assalamu’alaykum~~~
Seperti yang sudah pernah saya
post di postingan saya sebelumnya, saya terkadang ingin sekali membuat sesuatu.
Namun semangat itu tiba-tiba luntur, dan tergantikan untuk membuat sesuatu yang
lain. Hal ini terjadi lagi.
Bika ambon masih membuat saya
penasaran. Jadi saat itu saya memiliki keinginan untuk mengeksekusi bika ambon
dari salah satu resep yang saya temukan. Setelah saya berselancar mencari bika
ambon di youtube, tak sengaja saya melihat sebuah judul video yang keren, Magic Custard Cake. Bentuk kue ini pun
berbeda dari kue-kue pada umumnya. Kue ini terdiri dari tiga lapisan yang mana
masing-masing lapisannya memiliki tekstur yang berbeda. Bagian atas seperti sponge cake, bagian tengah seperti soft custard, dan bagian bawah seperti hard custard. Magic-nya adalah, ketiga lapisan ini hanya dibuat menggunakan satu
adonan! Wow!
Entah kenapa saya menjadi
tertarik untuk mengeksekusi resep yang satu ini. Tapi saya juga masih ingin
mengeksekusi bika ambon. Dalam keadaan bingung entah kenapa tercetus ide aneh
untuk menggabungkan kedua jenis dessert
ini, bika ambon ala magic custard cake.
Jadilah magic custard Bika ambon.
They worth the pain? You decide. Resep bika ambonnya adalah milik Kitchen Tigress (Thank you :). Berikut resep yang sudah saya modifikasi :
Bahan :
3 putih telur
3 kuning telur
80 g tepung sagu
10 g tepung ketan
½ sdt ragi instan
170 ml santan (saya pakai Kara
100 ml yang diencerkan dengan air ad 170 ml)
90 g gula
1 sdt perasan jeruk nipis
sejumput garam
sejumput vanili bubuk
sejumput kayu manis bubuk
1 batang serai
Prosedur :
1. Panaskan santan, serai,
kayu manis bubuk dan 1/3 bagian gula pasir. Aduk-aduk sampai mendidih.
Sisihkan.
2. Dengan mixer, kocok putih telur dengan
kecepatan rendah hingga berbusa. Masukkan perasan jeruk nipis. Perlahan-lahan
naikkan kecepatan mixer, kocok hingga terbentuk soft peaks lalu masukkan ½ dari sisa gula sedikit demi sedikit.
Kocok hingga gula terlarut dan terbentuk puncak kaku (stiff peaks).
3. Kocok kuning telur dan sisa gula
hingga pucat dan mengental.
4. Ke dalam adonan kuning telur,
masukkan tepung sagu, tepung ketan, dan vanili bubuk yang sudah disaring.
Tambahkan ragi instan, aduk dengan spatula hingga tercampur rata. Masukkan
santan hangat yang telah disaring ke dalam campuran ini. Aduk rata. Masukkan
putih telur dan aduk menggunakan teknik aduk balik (folding) until just
combined. Putih telur tidak perlu terlalu hancur.
5. Diamkan adonan selama 30 menit.
6. Panaskan otang beserta loyang
yang sudah dioles dengan minyak.
7. Masukkan adonan ke dalam loyang
dan panggan dengan api kecil-sedang selama 50-60 menit. Kue matang ketika tidak
bergoyang berlebihan saat loyang digerakkan.
8. Dinginkan dan sajikan.
Review :
- Bagian atas rasanya seperti bika ambon? Tapi dalam bentuk kue bolu.
- Bagian tengah yang paling aku suka, hihihi. Berserat dan rasanya soft, custardy (bahasa apa ini?), enak.
- Bagian bawah ini yang teksturnya paling mirip bika ambon, berserat pula.
- Rasa makin sip dan tetap empuk walaupun sudah diinapkan satu hari satu malam di kulkas
- Lengket di loyang! Dari kemaren (lihat postingan bika ambon saya yang ini) saya masih memiliki masalah yang sama. Hmmmm (-_-’)
Saatnya sesi curhat.
Ssstt…. Ada banyak hal yang
terjadi ketika saya mengeksekusi resep ini hehehe
Yang pertama, saya ternyata masih
ceroboh. Seharusnya resep di atas full menggunakan tepung sagu. Namun karena
saya kurang berhati-hati, beberapa gram tepung terbang ketika akan saya
masukkan ke kuning telur haha. Maka saya tambahlah si tepung. Namun siapa
sangka, yang saya ambil ternyata bukan tepung sagu melainkan tepung ketan!
Weleh weleh, saya baru sadar ketika si tepung sudah ikut masuk. Bungkusnya
sangat mirip sih, makanya salah ambil *ngeles*.
Nomor dua, sebenarnya saya
was-was. Bika ambon mengharuskan adonan untuk diistirahatkan selama beberapa
jam. Yang saya khawatirkan adalah si putih telur (meringue) menjadi tidak stabil. Siapa yang tahu apa yang terjadi
ketika meringue tidak stabil lagi
kan? Jadi dari pada ambil resiko, saya buru-buru memasukkan adonan ke dalam
oven. Pada tahap ini saya berpikir, ini gagal. Eksperimen yang gagal.
Ketiga. Bagian atas (sponge cake) dari magic custard cake ini biasanya akan kempes, sedikit turun ketika
dipanggang. Saya nggak mau dong
sponge cake saya turun. Jadi saya mengakali loyang dengan menggunakan loyang kue chiffon.
“Toh chiffon cake bisa tetap
mengembang lebay tanpa turun merosot kan? Harusnya magic custard ini juga bisa!” itulah yang saya pikirkan ^_^
Namun anehnya saya tetap mengoles
minyak ke sisi bawah loyang, dan baru teringat, “Loh, bukannya chiffon bisa
mengembang tanpa merosot itu gara-gara loyangnya tidak dioles ya?” iya,
setidaknya itu yang saya baca di beberapa resep yang tersebar di internet.
Untungnya saat itu saya baru
mengoles di bagian dasar loyang saja. Nah apesnya ketika loyang sudah panas dan
adonan siap dimasukkan. Cetarrrr…. adonan merembes keluar loyang. Adonan magic custard bika ambon cake ini terlalu encer sehingga loyang
chiffon bongkar pasang saya tidak mampu menahannya untuk tidak melewati ruangan
antar dinding loyang. Tumpah-tumpah deh (T-T). Banyak sekali cobaan pada hari
ini hahah. Adonan yang tersisa langsung saya selamatkan dan saya pindahkan ke
loyang pan yang semua sisinya sudah saya oles minyak.
Terakhir, saya mencoba memanggang
kue ini ala bika ambon. Jadi otang tidak saya tutup, melainkan saya buka
sedikit agar ada sirkulasi udara sehingga lubang-lubang bisa terbentuk. Setelah
saya menunggu, menanti dan merenung kenapa sarang tak kunjung muncul batang
hidungnya, saya putuskan untuk menutup pintu -hati- otang saya. Setelah
dipikir-pikir, ya nggak bakalan
muncul ke permukaan lah lubangnya, wong
bagian atas sendiri adalah sponge cake.
Mana ada sponge cake yang
bolong-bolong. Hahaha.
Yeah, itulah sekelumit pengalaman
ketika sok bereksperimen di dapur. Seperti halnya manusia, setiap adonan juga
memberikan pelajaran yang berbeda. Itulah hikmah yang bisa saya petik hari ini
hahahah. (Lihat ketawa saya yang awalnya hanya ‘haha’ makin lama makin panjang)
Maafkan atas curhat yang super
panjang di atas. Nah di bawah ini ada beberapa tips untuk pembuatan magic
custard bika ambon :
- Untuk membuat meringue, pastikan tidak ada lemak yang menempel pada alat dan pada putih telur. Jangan sampai ada kuning telur yang ikut terbawa. Kuning telur menyebabkan putih telur tidak terkocok sempurna.
- Untuk orang malas seperti saya, saya membuat meringue sebelum mengocok kuning telur. Jadi saya hanya perlu mencuci mixer satu kali. Kalau saya mengocok kuning telur duluan, jadinya saya harus cuci-cuci alat mixer sebelum saya gunakan membuat meringue. Kuning telur masih bisa tetap mengembang walaupun ada sisa meringue di pengaduk, namun meringue tidak bisa terbentuk (mungkin) ketika ada residu lemak termasuk kuning telur.
- Mulai mengocok putih telur dengan kecepatan rendah untuk menstabilkan pembentukan busa. Selanjutnya secara bertahap naikkan hingga kecepatan maksimum. Jika sudah mencapai kondisi soft peaks (jatuh terkulai ke satu sisi ketika pengaduk mixer diangkat) masukkan gula sedikit demi sedikit agar tidak meruntuhkan udara dalam meringue. Hentikan mixer ketika sudah mencapai kondisi stiff peaks (puncak tidak lagi terkulai, melainkan kaku). Hati-hati jangan terlalu lama mengaduk, pengadukan yang berlebihan akan membuat busa tidak stabil. Jika terlalu lama mengaduk putih telur akan terpisah menjadi dua lapisan (lapisan atas adalah busa, lapisan bawahnya berair).
- Jangan mencampur meringue terlalu keras dengan adonan lainnya. Cukup diaduk balik saja. Adonan memang tidak bisa bercampur sepenuhnya dengan meringue. Ketika adonan dituang ke loyang, meringue akan terlihat sedikit menyembul di bagian atas. Inilah yang nantinya akan membentuk bagian bolu yang empuk.
- Untuk mengetahui kematangan kue memang tidak bisa menggunakan tes tusuk gigi. Karena kemungkinan bagian tengah tetap akan menempel di tusuk gigi. Untuk mengetahui apakah kue sudah matang atau belum bisa dilakukan dengan menggoyang-goyangkan loyang, apabila cake hanya sedikit ber-jiggle, maka kue sudah matang. Jika gerakan kue masih terlalu banyak, berarti kue belum matang. Coba panggang lagi 10 menit.
Phew... post ini merupakan
postinganku yang paling panjang.
Jadi apakah kue ini worth it? Tergantung. Jika Anda memiliki
rasa ingin tahu yang besar seperti saya, kue ini worth it untuk dibuat.
Lagipula rasanya juga cukup enak kok apalagi yang bagian tengahnya. Namun jika
Anda hanya ingin rasa bika ambon yang otentik, jangan buat resep ini. Bika
ambon memiliki tekstur khas yang tak tergantikan. Jujur saya juga tidak terlalu
menyukai bagian sponge cakenya. Meski
tetap lumayan enak sebenarnya. Jadi buat saya… yaa… boleh lah dicoba hehe.
Huhuhuuu this is too much D:
ReplyDelete:D
Delete