Halo halooo…
Pernahkah Anda diberi sesuatu,
dan sesuatu itu terasa sangat nikmat, sedap dan mantap? Saya sering. Beberapa
bulan yang lalu orang tua saya mendapatkan kue tasyakuran, yang isinya adalah
kue chiffon keju. Kue ini sangat empuk bagai kapas, lumayan ngeju dan pastinya
enak. Kue ini pun langsung habis dalam sekejap. Sejak mencicipi kue tersebut
saya pun beritikad untuk membuat kue chiffon keju saya sendiri yang resepnya ada di sini.
Selanjutnya, kami pernah diberi roti
entah oleh siapa dan dalam rangka apa saya sudah lupa. Roti ini bentuknya
seperti roti tawar yang pada umumnya dijual di Indonesia. Tapi di
tengah-tengahnya ternyata berisi saus khas pizza, keju dan juga daging asap.
Rasanya pun sangat yummmyyyy. Sekali lagi saya berniat untuk membuat roti yang
satu ini, tetapi tanpa daging. Saya tidak menyukai potongan daging dalam roti
itu. Mengumpulkan niat memang mudah, tapi eksekusinya…. Subhanallah… Baru
tercapai setelah beberapa bulan.
Roti pizza ini saya buat dari resep milik JTT (makasih resepnya, mbak Endang) yang sudah saya modifikasi. Sebelumnya saya juga pernah membuat roti tawar namun dengan tangzhong starter (water roux), jika berminat monggo klik link ini.
Bahan :
Bahan roti :
300 g tepung terigu protein
tinggi (+ 20 g untuk taburan papan dan tangan)
2 sdm gula pasir
2 ¼ sdt ragi instan
140 ml susu cair hangat (1 sdm
susu + air hangat ad 140 ml)
40 g susu bubuk
56 g margarin (salted)
2 butir telur
100 g keju cheddar parut
Bahan saos :
3 sdm saos tomat
2 ½ sachet saos sambal
1 bawang bombay
2 siung bawang putih
sejumput oregano
sejumput lada
Caker :
1. Susu hangat + 1 sdm gula + ragi
instan, aduk hingga gula dan ragi terlarut.
2. Pada wadah lain, kocok telur
bersama sisa gula hingga gula terlarut sempurna.
3. Tambahkan terigu dan susu ke
dalam kocokan telur (saya selalu mengayak bahan berbentuk bubuk untuk membuat
kue maupun roti).
![]() |
Tanganku kalau difoto nggak cantik yaa... padahal aslinya emang nggak cantik hihi |
4. Aduk hingga telur tersebar rata.
![]() |
Jempolku kelihatan panjang banget yaa, padahal aslinya nggak panjang-panjang amat |
5. Tambahkan larutan ragi yang sudah
berbusa (lihat gambar paling bawah) ke dalam adonan, aduk hingga semua tepung terbasahi. Selanjutnya diulen
sampai setengah kalis.
6. Masukkan margarin (suhu ruang)
sedikit demi sedikit ke dalam adonan sampai terus diuleni hingga elastis.
7. Tutup dan istirahatkan adonan
selama 1 jam atau hingga adonan mengembang dua kali lipat.
8. Selama istirahat, buat saus
pizzanya dengan menumis bawang bombay, bawang putih dan oregano hingga matang.
Matikan api. Masukkan saos tomat, saos sambal dan tambahkan gula, garam, maupun
lada bubuk untuk menyesuaikan rasa. Sisihkan.
9. Setelah mengembang, hilangkan
udara dari dalam adonan dengan cara menggilasnya menggunakan penggilas roti,
ataupun dengan tangan. Bentuk adonan menjadi persegi panjang.
10. Olesi isian yakni saus dan beri
taburan keju.
11. Gulung adonan hingga semua isian
tertutup dan atur agar muat untuk masuk ke dalam loaf pan.
12. Istirahatkan lagi adonan selama 1
jam
13. Panggang selama 30 menit dengan
api sedang
Review rotipizza
- Serat rotinya panjang-panjang, cantik, saya suka <3
- Pinggirnya crunchy setelah keluar dari oven, dalamnya empuk.
- Saya suka rasa rotinya yang agak manis.
- Roti masih tetap empuk walaupun masuk chiller kulkas loh (di hari yang sama).
- Saosnya menurut saya kurang banyak dan agak basah
- Warnanya pucat kurang menarik. Namanya juga pake otang, nggak ada panas dari atas huhuu. Kalau mau dibuat berwarna lebih kecoklatan lagi bisa sih, tapi nanti rotinya jadi overbake dan hasilnya keras.
Perhatian untuk yang ingin
membuat roti ini. Adonan yang terbentuk lembek dan basah yaa (lha pantes, wong
ngeyel modif seenak jidat,
mangkas terigu yang tadinya 340 g jadi 300 g :’D), saya tambahkan sekitar 10-20
g tepung terigu untuk oles-oles tangan dan taburan papan ulenan. Jangan terlalu
banyak nambahin tepung, agar rotinya tidak keras.
Bagaimana cara mengetahui apakah
adonan sudah kalis? Saya biasanya menggunakan window test pane untuk mengetahuinya. Caranya dengan mengambil
sedikit adonan roti dan dilebarkan dengan cara menarik pelan-pelan ke segala
arah. Apabila adonan dapat melar hingga transparan dan jari dapat terlihat dari balik adonan, maka adonan
dikatakan sudah kalis. Kalau adonan saya ini tidak terlalu kalis, masih agak
lengket sedikit di tangan, dan saat dimelarin malah sedikit sobek. Karena tidak
kuat iman dan pundak udah pegel, maka
saya langsung istirahatkan adonannya.
Sebaiknya roti ini disimpan dalam
wadah tertutup rapat atau kedap untuk menjaga keempukan roti. Saat menyimpan
roti ini, saya hanya meletakkannya begitu saja di chiller kulkas. Meski demikian, setelah beberapa jam si roti sudah
mendingin, namun masih sangat lembut. Keesokan harinya roti sudah agak
mengeras. Tenang, tidak sekeras batu kok hhe. Roti akan lembut dan empuk
kembali setelah dihangatkan. Saya sendiri membuat roti bakar dengan potongan
rotipizza ini. Hangat, empuk dan crunchy
:9
Jika sudah bosan dengan rotipizza
gurih ini, Anda bisa merubahnya menjadi versi manis dengan resep yang
InsyaAllah saya tampilkan nanti. Anda akan rasakan sendiri kejutannya!
Sumber : Just Try & Taste - Obsesi Roti 31 : Roti Lapis Pizza Pepperoni
Sumber : Just Try & Taste - Obsesi Roti 31 : Roti Lapis Pizza Pepperoni
No comments:
Post a Comment
Hai haaaaiiii terimakasih sudah mampir ke blog My Rustic Dishes.
Kalau ada yang kurang jelas, atau ada yang ingin ditanyakan silakan tinggalkan komentar di sini :)
Komentar kalian akan membuat blog ini lebih hidup. Terima kasih, You guys are awesome! :D