Ini salah satu cake yang udah
lama juga ingin saya buat, tapi baru bisa buat sekarang. Berhubung libur
lebaran + semesteran yang lumayan lama, hhe. Jadi punya banyak waktu luang
untuk main di dapur.Tapi meskipun waktu luang banyak, tetep aja males ke dapur,
hahaha….
Mau curcol dikit ah… Sebenarnya
saya bingung, blog ini selain saya ada yang baca nggak sih? Mungkin nggak eh
belum ada *ngarep*. Saya juga nggak tahu sebenarnya blog ini muncul di mesin
pencari ataukah tidak. Hahhh entahlah. Yang penting resepnya bisa tercatat dan
nggak ilang aja.
Untuk resep cheesy chiffon cake
ini lagi-lagi saya memodifikasi resep yang ada di JTT (ngapunten ya mbak End, saya sering nyontek).
Lihat resep Hokkaido Milky Bread Pakai Otang untuk membuat roti dengan otang (oven tangkring).
Monggo ini dia resepnya…
Lihat resep Hokkaido Milky Bread Pakai Otang untuk membuat roti dengan otang (oven tangkring).
Monggo ini dia resepnya…
Bahan
4 putih telur
3 kuning telur
112,5 g tepung terigu protein
rendah
150 g gula halus
½ sdm baking powder double acting
¼ sdt garam halus
90 ml air
60 ml minyak sayur
½ sdt jeruk nipis
¼ sdt vanili bubuk
60 g keju cheddar parut
Caker
- Apabila tidak memiliki gula halus, Anda dapat memblender gula pasir seperti biasa. Saya memblender gula pasir dan garam bersamaan agar keduanya halus.
- Pisahkan putih dan kuning telur. Hati-hati jangan sampai kuning telur ikut terbawa pada bagian putih telur. Usahakan menyentuh telur dengan tangan seminimal mungkin, karena kulit juga mengandung lemak alami.
- Kocok kuning telur dan 125 g gula halus sampai kental dan warna kuning telur berubah pucat. Masukkan tepung terigu dan vanili bubuk yang sudah disaring, kocok dengan mixer kecepatan terendah sampai tercampur rata. Tidak perlu mengocok lama-lama agar tidak terbentuk gluten yang menyebabkan roti mengeras.
4. Cuci bersih pengocok mixer,
jangan sampai ada lemak. Residu lemak dapat menyebabkan putih telur sulit atau
mungkin tidak bisa terkocok sampai kaku (stiff
peaks).
5. Mixer putih telur sampai berbusa dengan kecepatan rendah. Masukkan ½
sdt jeruk nipis. Dari kecepatan rendah, naikkan hingga kecepatan sedang sampai
terbentuk soft peaks. Tambahkan sisa
gula halus sedikit-sedikit dan kocok dengan kecepatan sedang-tinggi hingga
terbentuk stiff peaks.
6. Aduk balik (fold) adonan putih telur ke dalam adonan kuning telur dalam tiga
tahap. Masukkan juga keju parut dalam tahap ini. Hati-hati dalam melakukan proses
folding. Usahakan agar membalik
adonan selembut mungkin (it’s fragile, just like me :p).
7. Masukkan dalam loyang chiffon ukuran
20 cm, jangan dioles apapun maupun diberi kertas baking (perkamen).
8. Panggang dengan api sedang selama
60 menit. Untuk mengetahui kematangan adonan bisa dengan melakukan tes tusuk
gigi.
9. Keluarkan dari oven tangkring (otang) dan langsung
balik loyang chiffon. Biasanya loyang chiffon memiliki kaki, sehingga ada
sirkulasi udara antara permukaan chiffon dan permukaan meja.
10. Tunggu hingga dingin, keluarkan
dari loyang. Sajikan.
Penambahan jeruk nipis* ditujukan
untuk menstablikan pembentukan busa. Jeruk nipis bisa juga diganti dengan cream of tartar. Soft peaks adalah jika
pengocok diangkat, busa akan jatuh terkulai ke satu sisi. Stiff peaks adalah bila pengocok diangkat, busa tidak jatuh
terkulai ke satu sisi, namun kaku (tidak tumpah).
*Saya pernah mengocok putih telur
tanpa jeruk nipis sebelumnya, dan sepertinya hasilnya berbeda tidak signifikan.
Mungkin Jika dilakukan penambahan cream of
tartar, hasilnya akan berbeda signifikan. Saya sendiri tidak pernah
menggunakan cream of tartar karena
beberapa alasan.
Review
- Lembut dan fluffy, menurutku. Tapi kata ibuku kurang ringan. Entah karena ini atau bukan, tapi saya tidak mengocok putih telur sampai benar-benar kaku hihii
- Baunya, masih tercium telur. Apa mungkin vanili bubuknya kurang banyak? Takut pahit kalau kebanyakan.
- Entah kenapa kejunya menghilang, secara ajaib. Mungkin seharusnya kejunya lebih banyak, atau dipotong agak besar, tidak perlu diparut biar kejunya berasa. Ada sih keju yang kelihatan, tapi itu pun hanya di pinggir-pinggir roti sehingga warna kejunya coklat mencolok.
Kalau dilihat dari gambar di atas, saya mengalasi loyang chiffon dengan loyang kue kering. Hal ini saya lakukan untuk mempermudah dalam menghandle loyang yang berisi adonan. Saat pertama kali membuat chiffon cake yakni chiffon ketan hitam, saya lupa bahwa loyangnya tidak tersambung (bongkar pasang). Dengan polosnya saya mengangkat bagian tengah loyang daaaannnn.... sebagian adonan tumpah ke luar huhuhuu. Nah dari situ saya belajar untuk menghindari sifat pelupa saya dan mempermudah penanganan si loyang, maka saya letakkan lagi loyang besar di bawahnya untuk dipegang-pegang ^_^
Hooiya, sebenarnya cara membuat meringue (kocokan putih telur) yang benar gimana sih? Saya pernah menonton tips membuat meringue di salah satu channel youtube favorit saya (SORTEDfood).
Menurut Anda seperti apa? Please share me your answer in the comment bellow ^^
Edit : Hehehoo saya sepertinya salah ingat. Setelah saya lihat videonya lagi, membuat meringue yang baik yakni dengan memulai pada kecepatan rendah untuk menstabilkan pembentukan busa. Perlahan, naikkan kecepatan mixer. Jika sudah siap untuk menambahkan gula, naikkan kecepatan mixer hingga maksimal. Lanjutkan mengocok hingga tidak terdapat butiran kasar dari gula. ^_^
Haii.. Ada lho yg baca blognya.. Saya :D
ReplyDeleteSaya baru belajar bikin chiffon, punyanya juga otang. Utk apinya pakai api besar atau kecil? Trus itu loyangnya ditaruh di bawah sendiri ya? Tdk pakai rak penyangga?
Lubang angin oven ditutup ato dibuka?
ReplyDelete