Sunday, 3 January 2016

RESEP FLAN (PUDING KARAMEL) LABU KUNING


Yaaay! Another pudding! Sepertinya ini resep puding ke tiga yang muncul di My Rustic Dishes. Resep  pertama adalah Puding Alpukop. Apakah alpukop itu? Silakan klik di sini untuk cari tahu. Resep puding ke-2 yakni puding roti kopi. Resepnya bisa diklik di sini.

Flan alias crème caramel alias puding karamel merupakan makanan bercita rasa manis seperti puding dengan saus karamel di atasnya. Saya belum pernah menemukan makanan ini di Indonesia (saya memang kuper), tapi makanan ini sangat terkenal di luar sana. Bahan utama flan adalah telur, namun pada eksperimen saya kali ini saya beri tambahan berupa labu kuning, agar nilai gizinya bertambah.

Saya menggunakan resep milik Ochikeron sebagai panduan. Silakan lihat videonya di sini, semisalnya malas menerjemahkan di bawah sudah saya tulis resepnya dalam bahasa Indonesia kok hehe. Dikarenakan lidah saya medhok, salah satu bahan yakni susu saya ganti menjadi santan. Hmm… labu dan santan, kayak kolak ya?

Monggo, berikut resep yang sudah saya modifikasi :

Bahan :
Karamel : 40 g gula pasir dan 1 sdm air
Puding :
350 g daging labu kuning kukus
3 butir telur
300 mL santan (saya pakai kara 130 mL + air sampai 300 mL)
70 gula pasir
½ sdt garam
½ sdt bubuk vanilla (atau bisa diganti dengan 1 vanilla pod atau vanilla extract)
1 sdt bubuk kayu manis

Step :
1. Buat karamel dengan memanaskan gula dan air hingga berwarna coklat amber. Jangan aduk karamel karena penngaduk akan menurunkan suhu karamel sehingga terjadi rekristalisasi. Goyangkan panci agar karamelisasinya merata.

2. Tuang karamel di loyang. Biarkan dingin dan mengkristal.

3. Kukus labu dan hancurkan sampai halus.

4. Untuk membuat puding, dengan panci bekas karamel masak santan dengan gula, garam dan kayu manis hingga gula telarut. Tidak perlu sampai mendidih cukup hangat saja.

5. Di wadah lain, kocok telur dengan vanilla. 
6. Masukkan campuran santan ke dalam wadah telur sedikit demi sedikit sambil terus diaduk (biar nggak jadi telur orak arek).

7. Saring campuran no.6 untuk menghasilkan puding yang lembut, dan masukkan ke labu yang sudah dihaluskan. Jika ingin membuat puding super lembut bisa disaring lagi.

8. Tuang adonan di atas karamel yang telah membeku.
9. Letakkan serbet di bawah loyang. Rendam serbet dengan air, namun jangan sampai air melebihi setengah tinggi loyang. Kukus selama 60 menit dengan api kecil.

10. Dinginkan, masukkan chiller kulkas sampai padat minimal ± 3 jam.

Review :
·  My tastebuds were blown away hahaha lebay. Tapi emang benar kok, ini sensasi yang saya rasakan ketika pertama kali mencicipi flan labu kuning ini.
· Lembut dan lumer. Jadi makannya harus pakai mangkok dan sendok ya, tidak bisa langsung dipengang dengan tangan kosong.

Curcol-curcol dulu yuk –maksabanget-
Saat membuat karamel karena menggunakan panci hitam perubahan warna amber menjadi tidak kelihatan. Karena menurut saya sudah cukup lama (mungkin lebih dari lima menit) karamel langsung saya tuang ke loyang. Ternyata… warnanya masih putih kecoklatan. Karena karamel akan banyak terbuang kalau saya kembalikan ke panci, maka saya langsung panaskan loyang berisi karamel di atas kompor. Untungnya saya menggunakan loyang alumunium, jadi tahan panas. Alhamdulillah berhasil mendapatkan warna amber yang cantik :D

Pada eksperimen ini, saya menggunakan 700 g labu yang masih lengkap dengan biji dan kulitnya. Setelah dikukus, dagingnya saja menghasilkan 350 g. Saya menghancurkan labu dengan punggung sendok jadi labunya tidak halus-halus amat yaa. Saran saya jika menginginkan tekstur yang sangat halus labunya diblender saja. Saya tadinya mencoba menyaring labu kuning, tapi malah yang keluar dari saringan justru air dari labu kuning dan sebagian (sangat) kecil daging labu. Jadi saya menyerah hahaha.

Di resep ini karamel pada panci tidak perlu susah-susah dibersihkan karena sudah ‘dicuci’ dengan santan. Oiya pakai santan segar bisa banget loh, malah lebih enak. Karena malas, santan instan menjadi pilihan.

Ada yang penasaran kenapa saya memakai serbet untuk mengukus? saya juga bingung. Saya pernah membaca untuk mendapatkan hasil flan yang mulus, harus loyang harus dialasi dengan serbet yang direndam air. Jadi, saya ikuti saja. Senbenarnya dipanggang juga bisa kok. Di resep aslinya juga dipanggang selama 50 menit. Eh tapi kalau pakai santan saya kurang tahu juga sih dipanggang berapa menit. Sorry

Saran saya yang lain, pakai loyang tahan panas ya. Karena suhu karamel itu sangat tinggi yakni 171,1 derajat celsius! Hmm… serem yaa. Hati-hati juga misalnya terkena tangan, langsung rendam dengan air dingin (lebih baik air es) untuk menghentikan proses pemasakan daging kita.

Apabila flan sudah dingin dan memadat bisa dikeluarkan dari cetakan. Hangatkan sebentar loyang, bisa dengan direndam air hangat atau panas. Sedangkan saya langsung taruh loyang di kompor sekitar 10 detik untuk sedikit mencairkan karamel. Tararaa… puding merosot dengan suksesnya. Jujur saya agak kaget saat mendengar puding jatuh ke piring, takut hancur. Alhamdulillah tak hancur. Agar lebih mudah dikeluarkan, bagian pinggir loyang bisa dioles dengan mentega dulu sebelum puding dituang. Jika masih sulit turun, pinggiran flan bisa dikorek dengan pisau kecil. Atau lebih gampang langsung disendok dan dimakan saja :D


Btw biji labu bisa dimakan loh. Di foto saya menggunakan biji labu yang disangrai sebagai garnish. Jadi cantik kan? kan? Maksa banget sih, dasar orang narsis. Padahal juga biasa aja. Abaikan.

(Kalau ada yang mempertanyakan kenapa watermarknya Aqon Swa © 2015 bukan Aqon Swa © 2016 karena memang resep ini saya coba pada (akhir) tahun 2015 hehee)

Sekian, semoga bermanfaat :3

Source : 
Kabocha Purin Cake for Halloween (Pumpkin Pudding) ハロウィンにかぼちゃプリンケーキ - OCHIKERON - CREATE EAT HAPPY

No comments:

Post a Comment

Hai haaaaiiii terimakasih sudah mampir ke blog My Rustic Dishes.
Kalau ada yang kurang jelas, atau ada yang ingin ditanyakan silakan tinggalkan komentar di sini :)

Komentar kalian akan membuat blog ini lebih hidup. Terima kasih, You guys are awesome! :D