Udah lama ngidam bika ambon, cuma baru kesampaian bikin akhir-akhir ini. Ngidam di sini bukan ngidam makan melainkan ngidam bikin. Setelah semua urusan skripsi selesai, baru sempat buat. Aaaahhh… skripsi memang menyita banyak waktu ^_^
Awalnya takut juga sih mau bikin
bika ambon, sarangnya itu lhooo … sangat mengintimidasi. Tapi setelah searching-searching resep dengan jumlah
telur yang sedikit plus berhasil dalam percobaan pertama akhirnya saya
memutuskan untuk mengeksekusi si bika ambon. Untuk resep ini, saya modifikasi dari
resep punya Mbak Mila_Fae-mom (Makasih mba).
Berikut adalah resep yang sudah saya modifikasi :
Bahan :
A. Biang :
50 g tepung terigu protein sedang
65 ml air kelapa muda
1 sdt gula
1,5 sdt ragi instan.
B. Adonan lain :
170 g gula pasir
160 ml santan (saya pakai kara 75
ml yang diencerkan dengan air kelapa sampai 160 ml)
120 g tepung tapioca (tapioca starch) aka tepung kanji
10 g tepung ketan
4 butir kuning telur
3 butir putih telur
½ sdt garam
1 lembar daun pandan
5 helai daun jeruk
1 batang serai
Prosedur :
- Campur dan aduk rata adonan biang, diamkan sampai mengembang.
- Sembari menunggu adonan biang mengembang, masak santan, garam, dedaunan, dan 50 g gula hingga mendidih. Santan terus diaduk sampai mendidih agar tidak pecah. Tunggu sampai hangat.
- Kocok telur dan sisa gula dengan kocokan spiral sampai gula terlarut (ada juga yang bilang sampai warna pucat dan kental, tapi saya tidak melakukannya).
- Ayak tapioca dan ketan ke dalam kocokan telur dan aduk rata. Masukan juga adonan biang yang sudah mengembang ke dalam campuran. Kocok dengan kecepatan sangat rendah (saya kocok manual dengan tangan).
- Saring santan hangat dan ukur sebanyak 150 ml. Sedikit demi sedikit masukan santan hangat ke dalam campuran no. 4 sambil diaduk. Setelah tercampur rata kocok pelan selama 15 menit.
- Istirahatkan adonan selama 2 jam.
- Panaskan panci dan loyang yang telah dioles margarin.
- Sebelum dituang ke loyang panas, aduk adonan yang telah berbusa agar campuran kembali homogen dan tidak ada pati yang mengendap di bawah. Pastikan loyang sudah benar-benar panas agar sarang terbentuk.
- Panaskan panci tanpa tutup dengan api kecil-sedang sampai terbentuk lubang-lubang di permukaan adonan (kurang lebih 30 menit).
- Tutup panci dan lanjutkan memasak hingga matang (tes dengan tusuk gigi).
- Tunggu hingga benar-benar dingin baru dipotong.
Ada sedikit accidents ketika saya membuat bika ambon ini. Saya bukan orang yang
cekatan, hingga harus memanaskan santannya lagi karena santan sudah keburu
dingin. Setelah dipanaskan eh malah kepanasan, jadi harus ditunggu agak dingin
dulu hahahaa. Dan lagi, loyang yang mau saya pakai lupa belum dioles minyak
sebelum dipanasin. Alhasil saya masukkan sedikit margarin ketika loyang sudah
panas, jadi hanya bisa mengoles bagian dasarnya saja. Yes, selalu ada sesuatu
yang terlewat ketika masak sendiri.
Untuk panci, saya pakai panci
besar multi fungsi. Panci ini oleh ibu saya sering digunakan juga untuk menumis
sayuran. Loyangnya saya menggunakan loaf
pan. Ketika dipanaskan adonan akan mengembang, jadi pastikan loyang yang digunakan
tidak terlalu kecil agar adonan tidak tumpah meluber kemana-mana. Lucunya,
setelah mengembang adonan turun lagi sekitar 0,5-1 cm. Aneh ya? Apa emang gitu?
Atau punyaku saja yang aneh? Entahlah…. Lucunya lagi setelah jadi tinggi bika
tidak rata, mungkin karena kompor di rumah yang panasnya nggak rata kali ya.
Hmm…
Saatnya review :
Ini review bika ambon dengan resep yang sudah ku modifikasi yaa
(+) Manis, tapi sedikiiiiiiit agak kurang
manis, dan sedikiiiit agak keras. Sedikit aja.
(+) Sarangnya terbentuk, cantik…
Lebih cantik lagi kalo dibiarkan satu hari. Ini sarang bika ambon setelah satu hari. Sarangnya sedikit lebih besar dari sarang bika ambon milik toko kue ternama di kotaku. Foto di atas di ambil saat masih panas, cara potongnya sepertinya juga salah, makanya kelihatannya kurang sippp.
![]() |
(Kiri : bika ambon milik toko kue; Kanan : bika ambon buatanku) |
(-) Saat pertama kali dimakan, ada sedikit bau
amis. Lain kali kalau bikin saya tambah lagi dedaunannya hahaha. Kalau di resep
yang asli sih pakai kayu manis sama bubuk spekuk. Mungkin kalo pakai itu
jadinya nggak amis, tapi karena saya nggak punya bubuk spekuk, sementara si
kayu manis mau dimanfaatkan untuk keperluan lain (psssst buat masker :p),
jadinya di-skip deh wkwkwk.
(-) Lengket di loyang :( (nggak cuma
pinggirnya, dasarnya juga). Nggak tau kenapa. Apa karena pakai minyak bukan
margarin? Apa harus ditepungin juga seperti bolu? Entahlah...
Pencarian bika ambon sepertinya masih terus berlanjut. Tapi aku cukup puas dengan hasil bika ambon yang telah aku buat di resep ini :)
So yang mau bikin, good luck!
Update : resep bika ambon percobaan kedua klik di sini
Sumber : Fae-mom Homemade - Bika Ambon Karamel Rempah (LBT #35)
So yang mau bikin, good luck!
Update : resep bika ambon percobaan kedua klik di sini
Sumber : Fae-mom Homemade - Bika Ambon Karamel Rempah (LBT #35)
No comments:
Post a Comment
Hai haaaaiiii terimakasih sudah mampir ke blog My Rustic Dishes.
Kalau ada yang kurang jelas, atau ada yang ingin ditanyakan silakan tinggalkan komentar di sini :)
Komentar kalian akan membuat blog ini lebih hidup. Terima kasih, You guys are awesome! :D