Scroll down for recipe in broken english
Assalamu'alaykum!
Kuliah sudah mulai selo, dan praktikum telah berakhir. Roti ini saya buat sabtu lalu, tadinya untuk bekal kuliah di hari minggunya. Kuliah dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, weekend, satu mata kuliah. Sangat sesuatu ya? Tapi niat saya untuk menjadikan roti ini sebagai bekal saya batalkan hahaha.
Berikut resep hasil utak atik sendiri :
350 g tepung terigu protein tinggi (350 g bread flour)
150 mL air panas (150 mL hot water)
100 mL air hangat (100 mL warm water)
50 g + 1 sdt gula pasir, jika ingin manis tambahkan 30 g gula lagi (50 g + 1 tsp sugar)
40 g susu bubuk (40 g milk powder)
2 sdm kopi bubuk (2 tbsp instant coffee powder)
2 sdt ragi instan (2 tsp instant yeast)
30 g margarin asin (30 g salted margarine)
Prosedur :
1. Larutkan kopi dengan air panas, aduk dan sisihkan. (Dissolve instant coffee in hot water and set aside.)
2. Larutkan ragi dalam air hangat dan beri 1 sdt gula pasir. Sisihkan. (In to warm water, add in instant yeast and 1 tsp sugar.)
3. Campurkan tepung terigu, susu bubuk dan sisa gula dalam mangkuk. Masukkan air kopi dan larutan ragi. Aduk rata dan uleni selama 15 menit. (Add in bread flour, milk powder and all the remaining sugar in a bowl. Add coffee solution leaving it's grounds and add yeast mixture. Mix thoroughly, then knead for about 15 minutes.)
4. Tambahkan margarin sedikit demi sedikit sambil diulen selama 10 menit atau hingga kalis. (Add salted margarin and continue kneading for the next 10 minutes.)
5. Fermentasi 1,5-2 jam di suhu ruang, atau atau hingga mengembang dua kali lipat. (Rest the dough for 1.5-2 hours in room temperature or untill it doubles in volume.)
Sorry, blur |
6. Hilangkan udara dalam adonan dan cetak pada loyang kue atau bentuk sesuai selera. (Punch the dough to release the air, and put it in a greased cake tin, or loaf pan, or shape as you like.)
7. Fermentasi 45 menit di suhu ruang, atau hingga mengembangkan dua kali lipat. (Rest the dough for another 45 minutes in room temperature.)
8. Panggang dalam otang dengan api sedang-tinggi selama 40 menit. (Bake for 40 minutes in a medium-high otang/oven)
9. Sajikan. (Serve.)
Review :
- Kopinya kerasa
- 50 gram gula menghasilkan roti yang kurang manis, jadi kalau mau roti manis silakan tambah takaran gula, mungkin jadi 80 gram.
- Empuk, tapi masih tetep empukan roti 80% terhidrasi dengan metode tangzhong ya
- Loyang sebaiknya diisi adonan sampai setengahnya. Kalau terlalu banyak nanti hasil akhir rotinya agak serem, kayak gini :
Saran penyimpanan :
Agar roti tetap empuk hingga beberapa hari kemudian, simpan di suhu ruang pada wadah kedap udara. Saya menyimpannya dengan melapisi seluruh roti menggunakan aluminum foil, dan disimpan dengan wadah tupperware. Kalau rotinya sudah terlajur agak mengering bisa dijadikan pudding roti rasa kopi loh, resepnya bisa diklik di sini.
Sebenarnya saya ingin membuat monkey bread dari roti kopi ini. Namun apa daya, persediaan gula pasir sudah benar-benar menipis, dan bubuk kayu manis sudah tak punya :( Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, sangat malas mau keluar membeli bahan-bahan ini hahaha. Alhasil, jadi lah roti yang alakadarnya seperti ini. Hmm... ini sebenarnya cetakan kuenya terlalu kecil, setelah fermentasi kedua adonan jadi mengembang dan terlihat menyeramkan....
Gitu aja, semoga suka dan bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Hai haaaaiiii terimakasih sudah mampir ke blog My Rustic Dishes.
Kalau ada yang kurang jelas, atau ada yang ingin ditanyakan silakan tinggalkan komentar di sini :)
Komentar kalian akan membuat blog ini lebih hidup. Terima kasih, You guys are awesome! :D