ROTI COKELAT Otang EMPUK TANPA TELUR

Bismillahirrahmanirrahim….

Recipe in broken English is available bellow :)

Assalamu’alaykum :)

Di postingan kemarin saya mengatakan akan memposting roti cokelat dan ini dia. Resep ini juga merupakan resep amatiran ala saya sendiri hihihi. Walaupun resepnya alakadarnya, tapi rasanya enak kok, layak dikonsumsi :D

Resep adonan roti dasarnya saya pakai 80% hydration dough yang sudah muncul di postingan saya sebelumnya. Ini resepnya, monggo dipraktekkan :

Bahan (Ingredients) :

Adonan roti terhidrasi 80% ( 80% hydration dough) 

4 sdm cokelat bubuk (4 tbsp cocoa powder)

1 sdt air (1  tsp water)

Step(s) :

1. Lakukan langkah 1-5 pada postingan resep roti 80% hydration dough saya. (For making bread, see step 1-5 here.)

2. Tambahkan cokelat bubuk di tengah-tengah adonan. (Add in cocoa powder in the middle of the dough.)

3. Tambahkan air jika adonan keras. Ulen hingga warnanya merata kurang lebih selama 10 menit. (Add in water if the dough is heavy. Knead  10 minutes or until the cocoa is well distributed.)

4. Istirahatkan adonan hingga mengembang dua kali lipat. (Rest until it doubled in volume.)

5. Bentuk dan isi sesuai keinginan. Bisa diisi dengan susu kental manis dan keju cheddar parut agar keju dapat meleleh. Bisa juga diisi dengan sarikaya pandan yang resepnya ada di sini. (Shape and put your favourite filling. You can add in grated cheddar cheese and sweetened condensed milk, so the cheese will melt. You can also add pandan sarikaya.)

6. Istirahatkan kembali selama 45 menit. (Let it proof for another 45 minutes.)

Chocolate buns, with cheese filling and streusel topping

Chocolate buns, with pandan sarikaya

7. Panggang selama 20 menit dengan api sedang-tinggi dalam otang yang sudah dipanaskan. (Bake in the preheated otang/ oven, medium-high heat for 20 menit.)

8. Santap selagi hangat. (Serve warm.)

Review(s) :

• Decent!
• Adonan terasa sedikit berat setelah resting pertama, walaupun sudah ditambah air 1 sdm. Jadi mungkin lain kali akan saya tambahkan sedikiiiiiiit lagi air. (Although 1 tsp of water is added, the dough is still a little bit heavy after first resting. Next time add a liiiiiittle more water in to it.)
• Sebenarnya adonan ini sudah manis, tapi entah kenapa menurut saya manisnya jadi sedikit tertutupi oleh cokelat. Jadi lain kali akan saya tambahkan lagi sedikit gula. (This buns are already sweet, but the sweetness is a little bit covered by chocolate. Next time add a little more sugar.)
• Empuk, tapi tetap lebih empuk yang tanpa cokelat hehee. (Soft, but my buns  made without chocolate were softer.)
• Besoknya juga masih empuk. (They remain soft until the next day.)

Serat roti

Hihiii meringis. Ternyata saya tidak mempunyai foto bagus yang isinya hanya si cokelat ini. Sebenarnya roti yang bukan cokelat kemarin pun tak ada gambar yang bagus. Saya bingung, bagaimana cara memotret prencilan-prencilan roti ini agar terlihat ingin dimakan. Akhirnya saya mencari di google tips-tips food photography. Sebetulnya ada banyak tips bagus, namun sejujurnya banyak istilah yang saya tidak mengerti karena saya hanya menggunakan kamera handphone. ^_^

Curhatan lain, sudah lama ingin mengganti alamat plus nama blog saya. Saat memutuskan untuk membuat blog, saya tidak tahu kalau cooker artinya adalah alat memasak. Jadi beginner cooker berarti alat masak pemula. Tetapi karena semua postingan saya sudah ter-watermark atas nama BeginnerCooker.blogspot.com,  saya harus me-watermark kembali satu per satu. Berhubung saya orang yang pemalas, jadi saya urung melakukan hal tersebut. Sebenarnya saya sudah sempat mengganti nama blog ini menjadi "Otang Experiment". Namun ketika saya cari di google, ternyata nama blog saya tetap tak berubah. Jadi yasudah, saya kembalikan lagi seperti semula. Curcolan aneh dan nggak penting :D

Btw, semoga resep ini bermanfaat :D

PS. Sorry for my broken english