Mood menulis akhir-akhir ini sangat turun drastis. Waktu luang banyak, sebagian besar saya habiskan untuk...ah sudahlah :D yang penting saya bahagia. Saat menulis artikel ini pun psikis dan perasaan saya sedikit tak enak. Where does this uneasy feeling come from? Mungkin karena saya baru saja membuat pilihan yang agak berat. Ada yang bilang, bahwa kita diberi kebebasan sebebas-bebasnya untuk menentukan pilihan yang akan kita ambil, namun setiap pilihan memiliki konsekuensinya masing-masing. Konsekuensi inilah yang tidak bisa kita pilah-pilih. Hopefully this uneasy feeling will fade away soon...
Kok malah curhat. Yak kali saya ini terobsesi dengan kue rasa jeruk. Zaman masih magang dulu, teman saya pernah membawa kue rasa jeruk, rasanya sangat mantab. Namun sayangnya kue itu bukan buatan sendiri, saya jadi tak bisa minta resep. Nah, berhubung sebelumnya saya pernah memasak menggunakan buah jeruk asli dan ternyata rasanya menjadi pahit, maka kali ini saya menggunakan serbuk jeruk yang banyak dijual di warung-warung.
Bahan :
4 kuning telur
4 sachet (@11 gram) konsentrat
serbuk jeruk
50 g gula pasir (bisa dikurangi menjadi 30 g)
125 g tepung terigu protein
rendah
75 ml minyak sayur
100 ml air
¼ sdt garam
4 putih telur
50 g gula pasir
1. Kocok kuning telur, konsentrat
jeruk dan gula hingga terlarut. Tambahkan minyak sayur, air dan garam. Aduk
rata. Tambahkan tepung terigu dan BPDA yang sudah diayak, dan aduk rata.
3. Aduk balik (fold) meringue ke
campuran putih telur dalam tiga tahap. Tuang ke loyang chiffon tanpa perlu
diolesi dengan mentega.
4. Panggang 180oC
selama 60-75 menit.
5. Keluarkan dari oven dan langsung
balikkan cetakan chiffon. Biarkan dingin sebelum melepas chiffon dari cetkannya.
Review :
Gula pasir bisa dikurangi menjadi 30 g, kalau tidak suka manis.
Takaran air bisa dikurangi menjadi 90 mL dan minyak 70 mL.
Chiffon ini agak aneh karena tiba-tiba meluncur keluar sendiri dari loyangnya. hahaha. Padahal sebelumnya belum pernah terjadi yang seperti ini. Saya berasumsi hal ini disebabkan tingginya kandungan cairan dalam chiffon yang menyebabkan chiffon terlalu berat untuk ditopang loyangnya. Meskipun chiffon jeruk ini memiliki keinginan untuk melepaskan diri sendiri dari loyang, chiffon ini juga tetap bisa mempertahankan bentuknya, tidak berpinggang.
Fotonya tak ada yang bagus yaa
album foto dari alamat blog yang lama :) |
Gula pasir bisa dikurangi menjadi 30 g, kalau tidak suka manis.
Takaran air bisa dikurangi menjadi 90 mL dan minyak 70 mL.
Chiffon ini agak aneh karena tiba-tiba meluncur keluar sendiri dari loyangnya. hahaha. Padahal sebelumnya belum pernah terjadi yang seperti ini. Saya berasumsi hal ini disebabkan tingginya kandungan cairan dalam chiffon yang menyebabkan chiffon terlalu berat untuk ditopang loyangnya. Meskipun chiffon jeruk ini memiliki keinginan untuk melepaskan diri sendiri dari loyang, chiffon ini juga tetap bisa mempertahankan bentuknya, tidak berpinggang.
Fotonya tak ada yang bagus yaa
No comments:
Post a Comment
Hai haaaaiiii terimakasih sudah mampir ke blog My Rustic Dishes.
Kalau ada yang kurang jelas, atau ada yang ingin ditanyakan silakan tinggalkan komentar di sini :)
Komentar kalian akan membuat blog ini lebih hidup. Terima kasih, You guys are awesome! :D