Monday, 2 November 2015

PEMBALUT HERBAL, PERLUKAH?

Jawabannya tergantung. Kenapa? Silakan baca uraian di bawah.
Beberapa bulan, atau tahun terakhir ini pembalut herbal lagi ngetren. Saya pun pakai, bukan karena mau asal ngikut tren maupun termakan isu, namun karena ibu saya terlanjur beli banyak (x juta rupiah).

Kenapa sih pembalut herbal ini booming? Pembalut ini mengklaim menggunakan bahan herbal, dan 100% terbuat dari kapas. Semakin naik daun lah si pembalut ini ketika ada isu yang berhembus bahwa pembalut yang beredar di pasaran bukan terbuat dari kapas, melainkan serbuk kayu. Untuk memutihkannya? Di-bleaching menggunakan pemutih kimia. Isu lain mengatakan bahwa zat kimia pada pembalut umum yang beredar dapat menyebabkan berbagai penyakit mulai dari keputihan hingga kanker!

Kanker! Siapa masyarakat yang tidak ngeri ketika mendengar kata kanker? Wooah. Akhirnya berbondong-bondonglah masyarakat membeli pembalut (yang katanya) herbal, walaupun harganya lebih mahal. Iklan mulai gencar dilancarkan. Mayoritas berpikir, herbal pasti sama sekali tidak memiliki efek samping. 100% aman (Btw saya nggak alergi dengan herbal loh, skripsi saya juga tentang herbal kok ^_^).

Yuk dibahas satu per satu.

Pembalut non herbal.
Ada dua point, tidak menggunakan kapas serta point terpenting adalah penggunaan pemutih (klorin) yang katanya merupakan pemicu berbagai penyakit. Apakah klorin berbahaya? Jawabannya iya, jika yang digunakan adalah gas klorin. FDA menyatakan bahwa masih diperbolehkan adanya jejak residu klorin pada hasil akhir pembalut. Pada proses pembuatan pembalut digunakan klorin dioksida sebagai agen pemutih dan ini dinyatakan bebas dioksin, dan bukan gas klorin (Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang). Sudah lega? Hehee ^^ Alhamdulillah.

Selanjutnya serbuk kayu. Hmm... sejujurnya saya masih bingung dengan serbuk kayu ini maksudnya apa, selain bingung juga karena saya memang masih belajar. Kalau menurut saya sih ya (emang 'lu siapa?) itu tergantung masing-masing individu. Kalau malah membuat iritasi, ruam dan kemerahan, mungkin orang tersebut memang alergi pada bahan pembalutnya. Jadi coba cari pembalut yang lain. Kalau saya sih fine-fine saja.

Pembalut herbal , jeng jeeengggg.
Diklaim 100% berasal dari kapas. Sayangnya di kolom ingredients-nya (sambil melihat stok yang masih ada di rumah) tidak tercantum seperti itu, melainkan "Permukaan selembut kapas". Sebuah kandungan yang menurut saya agak maksa jika ditulis di kolom ingredients (karena lebih terdengar seperti jargon). Apakah yang dimaksud "permukaan selembut kapas" adalah 100% kapas? Who knows? Silakan diinterpretasikan sendiri, hahaha. Setelah dipikir-pikir saya merasa agak b*go, kok saya baru sadar ya? Hmm... mungkin ini karena nilai pemahaman bahasa saya saat sekolah dulu memang rendah.

Berhubung saya sedang melihat kandungan pembalut herbal ini, saya jadi kembali bertanya. Maksud dari "lapisan luar PE yang tahan air" itu apa? PE yang saya kenal adalah Petroleum Eter, Pseudo Efedrin, PhenylEprine. Mungkin ada yang tahu? Mbok saya dikasih tahu hehee. Makasih kalau ada yang berkenan memberitahukan.

Kalau dilihat, pembalut herbal ini warnanya juga putih. Jangan jangan??? Seorang sumber (yang menurut saya terpercaya) mengatakan bahwa adanya kandungan yang disamarkan dalam bahasa cina. Saya baru ngeh kalau produk ini buatan cina. Konon, bahan tersebut adalah 'talk' (dibaca oleh orang medhok seperti saya : talek, bukan talk dalam bahasa inggris yang artinya bicara). Talk ini jika masuk ke dalam vagina nantinya akan menyebabkan kanker uterus. Hmmm..... Gimana caranya biar talk ini tidak masuk ke vagina? Jujur saya pun tidak tahu. Obat krim, gel, salep saja bisa terserap ke sistemik (pembuluh darah) walau hanya dioles dipermukaan kulit.

Jadi kesimpulannya mari kita menjadi konsumen yang cerdas. Jangan langsung terbawa emosi sesaat. Kalau mau pakai pembalut non herbal ya monggo, pakai pembalut herbal ya monggo. Yang penting kita paham dengan rasio cost-benefit-resiko-nya.

Anyway, ada sebuah joke yang dilontarkan oleh narasumber saya tentang pembalut herbal. "Kalau mau rasa silir semriwingnya yaa pakai mento*. Lha iya to? orang pembalut itu semriwing ada xxxxxnya...." Hee.

Maaf kalau joke penutupnya nggak lucu. Kalau ada yang tahu jawaban pertanyaan saya di atas, silakah beri tahu. Dan jika ada yang tidak berkenan, silakan komentar juga boleh. Saya open minded kok :)

Sekian, wassalam.

Sumber :

No comments:

Post a Comment

Hai haaaaiiii terimakasih sudah mampir ke blog My Rustic Dishes.
Kalau ada yang kurang jelas, atau ada yang ingin ditanyakan silakan tinggalkan komentar di sini :)

Komentar kalian akan membuat blog ini lebih hidup. Terima kasih, You guys are awesome! :D